JAKARTA - Temuan 3 siswa yang positif Covid-19 di Kediri, Jawa Timur, saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) ditanggapi oleh Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Menurutnya, pengawasan pelaksanaan PTM harus menjadi perhatian bersama. Sehingga pembelajaran tersebut tidak sampai menjadi pemicu munculnya lonjakan baru positif Covid yang menyerang klaster anak sekolah.
"Kasus yang terjadi di Kediri harus menjadi perhatian daerah-daerah lain yang berpotensi terjadinya serangan Covid terhadap sekolah-sekolah yang telah melaksanakan PTM. Jadi Dinas Pendidikan di setiap daerah perlu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan agar dapat melakukan antisipasi dan penanganan langsung apabila terjadi kasus serupa, " ujar LaNyalla, Jumat (22/10/2021).
Ditambahkan LaNyalla, pemerintah daerah harus meningkatkan sistem monitoring dan pengawasan PTM secara menyeluruh terhadap satuan pendidikan yang telah melaksanakan PTM.
"Selalu lakukan evaluasi dan monitoring, namun jangan memberatkan sekolah-sekolah di luar prosedur yang ditetapkan. Sekolah yang dirasa tidak memungkinkan untuk PTM, sebaiknya jangan dipaksakan, " katanya.
LaNyalla juga menegaskan pentingnya dukungan dari orangtua yang diharapkan turut mendukung langkah strategis sekolah agar bersih dari kasus Corona pada peserta didik.
"Saya juga menganjurkan para orangtua untuk memvaksinasi anak-anaknya agar kita dapat menekan angka penularan Covid-19. Terpenting kemudian menerapkan prokes dan mengingatkan anak-anak untuk sementara tidak bergerombol dalam melakukan kegiatan, " tegasnya.
Fakta temuan 3 siswa positif covid-19, menurut LaNyalla, membuktikan bahwa virus tersebut masih ada. Karena itu masyarakat harus tetap waspada meski status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah di level 1 sekalipun.
"Artinya temuan-temuan itu menjadi pelajaran penting. Jangan sampai terjadi kelengahan sehingga para pelajar terkena dampaknya. Fasilitas dan infrastruktur kesehatan yang ada di sekolah betul-betul harus memadai. Karena kunci mencegah penyebaran Covid-19 adalah protokol kesehatan, " ucapnya.