Warga dan Pedagang di Jakarta Mengeluh, Tahu dan Tempe Masih Langka

    Warga dan Pedagang di Jakarta Mengeluh, Tahu dan Tempe  Masih Langka

    Jakarta—Tempe dan Tahu merupakan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat sehingga tak heran jika mereka selalu mencari makanan khas yang terbuat dari kedelai. Namun, sejak awal tahun ini tempe dan tahu tiba-tiba langka di pasar.

    ”Saya sudah ke tiga pasar cari tempe ga ada. Rasanya ada yang kurang kalau ga ada tempe tahu. Selera makan jadi ga enak” kata Rodiah, Ibu rumah tangga di pasar Inpres Pondok Bambu, Jakarta Timur, Minggu(3/1/2021).

    Langkanya makanan terbuat dari kedelai itu tak hanya membuat pusing Ibu rumah tangga dan pedagang tempe dan tahu goreng, melainkan juga pedagang lainnya yang berusaha berburu tempe tahu dari pasar ke pasar.

    ”Udah tahun baru kok susah banget mau beli tempe dan tahu. Bisa ga jualan gado - gado nih.” ujar Ana, saat ditemui di pasar Deprok, Cipinang Muara, Jatinegara.

    Sementara itu, petugas pasar Deprok mengakui sebanyak 8 lapak pedagang tempe dan tahu tutup sejak dua hari sebelum tahun baru sehingga pengunjung pasar terutama Ibu rumah tangga maupun pedagang makanan kecewa.

    “Ada 8 lapak pedagang tempe dan tahu ga jualan, Produksinya mogok. Ibu - ibu dan pedagang gorengan mengeluh susah cari tempe tahu” ujar Dedi, saat ditemui di pasar Deprok.

    Langkanya tempe dan tahu akibat para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tergabung Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta, melakukan mogok produksi selama 3 hari sejak Jumat ( 1/1/2021) sebagai bentuk protes atas harga kedelai yang tinggi.

    “Aksi mogok produksi terpaksa dilakukan mengingat harga kedelai naik hingga 35 persen para pengrajin tak mampu lagi beli kedelai” kata Sutaryo, Ketua Puskopti DKI Jakarta, kepada Indonesiasatu.co.id, Minggu (3/1/2021).

    Menurut Sutaryo, saat ini lonjakan harga kedelai mencapai kisaran Rp 9.000 sampai Rp 10.000. Dibandingkan bulan lalu, hanya di kisaran Rp 7.000 sampai Rp 7.500.

    “ Berharap dengan aksi mogok produksi  5.000 pelaku usaha ini,  pemerintah mau mendengar keluhan para pengrajin tempe dan tahu sehingga mengeluarkan kebijakan agar harga kedelai kembali normal”.katanya.(hy) .  

    Heriyoko

    Heriyoko

    Artikel Sebelumnya

    Semester Genap 2021, Pemprov DKI Jakarta...

    Artikel Berikutnya

    Tekan Penambahan Kasus, Pemprov DKI Perpanjang...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu
    Perawatan  Holistik dan Optimal Bayi Prematur

    Ikuti Kami