JAKARTA--Perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day yang diperingati setiap tanggal 1 Mei, diperkirakan akan berjalan kondusif dikarenakan May Day pada tahun ini bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan.
Hal itu dikemukakan Sekretaris Labor Institute Indonesia atau Institut Pengembangan Alternatif Perburuhan Indonesia, Andy William Sinaga.
” Saat ini kita masih mengalami situasi pandemi covid 19. Selain itu perhatian pemerintah Presiden Joko Widodo terhadap buruh di era pandemi ini cukup besar dengan pemberian Bantuan Subsidi Upah(BSU), Pemberian bantuan bagi Buruh yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) melalui bantuan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Vaksinasi Gratis”. kata Andy, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Sabtu (1/5/2021)
Menurut Andy, perhatian Pemerintah Daerah dibeberapa wilayah Industri seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barar, Sumatera Utara dan Batam semakin lebih baik dengan penyedian sarana kesehatan dan perumahan murah bagi buruh.
Baca juga:
Kemnaker : Zero Tolerance for Harassment
|
”Para buruh atau pekerja sudah mulai sadar akan ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan susahnya mencari pekerjaan”. ujarnya.
Labor Institute Indonesia juga melihat bahwa pendekatan humanis Kepolisian RI melalui Polda - Polda di daerah dengan mengundang dialog terbuka dengan Pimpinan Serikat Buruh merupakan media yang efektif dalam mencegah aksi buruh besar - besaran pada saat perayaan May Day.
”Kondusifitas hubungan Industrial sangat dibutuhkan Indonesia ketika masa pandemi saat ini untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi, sehingga investor asing tertarik datang ke Indonesia, karena pemerintah telah menata hubungan industrial yang harmonis dan berkesejahteraan”. katanya. (hy)