Jakarta - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengutuk keras tragedi baku tembak antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan aparat keamanan yang telah menewaskan Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Papua, Brgjend TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (25/4) lalu.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan PB HMI, Arven Marta, melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (28/4).
"Apa yang dilakukan oleh KKB ini tidak bisa ditolerir. Kita harus bersatu untuk menumpasnya. Saya juga turut belasungkawa atas gugurnya Kabinda Papua. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, " tegas Arven.
Arven meminta seluruh stakeholder untuk mengusut tuntas dan menumpas KKB sampai ke akar-akarnya. Ia mengatakan jangan sampai diberi kesempatan kepada KKB untuk tetap melaksanakan aksinya, karena sudah sangat keterlaluan.
"Tidak hanya aparat keamanan yang menjadi korban, kemarin sempat juga KKB ini atau kelompok teroris ini membunuh guru-guru serta membakar sekolah-sekolah yang ada di Papua, " jelas Arven.
Menurutnya, upaya yang dapat dilakukan saat ini adalah terus mendukung penuh TNI dan aparat kepolisian untuk menumpas KKB. Lalu, untuk korban penembakan, lanjutnya, negara harus memberikan perhatian khusus kepada keluarga yang ditinggalkan.
"Saya sangat apresiasi jika pemerintah memberi perhatian khusus kepada keluarga korban dengan menanggung biaya sekolah bagi anak anak almarhum Kabinda Papua sampai perguruan tinggi. Hal ini perlu diperhatikan, sebab mereka gugur demi mempertahankan kedaulatan dan keutuhan bangsa serta negara, " tutupnya.